Tibawa, 8 Oktober 2025 -Desa Iloponu, Kecamatan Tibawa, menjadi saksi hadirnya Tim Replikasi Desa Anti Korupsi Provinsi Gorontalo dalam sebuah kegiatan penting yang sarat makna. Sejak pukul 09.00 Wita, suasana balai desa tampak hidup. Para pejabat dari tingkat provinsi hingga aparat desa berdatangan dengan semangat yang sama membangun pemerintahan desa yang bersih, transparan, dan berintegritas.
Kehadiran Dra. Misranda E. U. Nalole, M.Si., selaku Asisten III Administrasi Umum Provinsi Gorontalo sekaligus Ketua Tim Replikasi, menjadi pusat perhatian dalam kegiatan tersebut. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa semangat antikorupsi harus dimulai dari tingkat paling dasar, yakni desa. Melalui sistem pemerintahan yang terbuka dan partisipatif, masyarakat dapat ikut menjadi pengawas dan pelaku perubahan.
Desa merupakan garda terdepan dalam membangun karakter bangsa yang jujur dan berkeadilan, ungkap Misranda dengan nada penuh optimisme. Ucapannya disambut antusias para peserta yang hadir, menandakan bahwa semangat pemberantasan korupsi tak hanya menjadi slogan, melainkan juga kesadaran bersama.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh berbagai unsur pemerintah daerah, seperti Yunus Dunggio, S.E., M.Si. dari DPRD Kabupaten Gorontalo, Haris S. Tome, S.T., M.T. dari Sekretariat Daerah Kabupaten, serta Dr. Sumanti Maku dari Dinas PMD Kabupaten Gorontalo. Turut hadir pula Usman Miolo, S.E., M.Si. dari Inspektorat Kabupaten, perwakilan Kecamatan Tibawa, Karlina Tombokan, S.I.P., serta perwakilan Forkopimcam dari Polsek dan Koramil Tibawa.
Sementara itu, Kepala Desa Iloponu, Suwartin Rahman, S.AP., menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada desanya sebagai lokasi kegiatan replikasi program. Ia menegaskan bahwa semangat anti korupsi telah menjadi komitmen seluruh perangkat desa. Menurutnya, keterbukaan informasi dan pengawasan publik adalah kunci agar desa mampu menjadi contoh pemerintahan yang bersih.
Kegiatan berlangsung dengan suasana penuh kebersamaan. Setelah sambutan dan pemaparan materi, Tim Replikasi meninjau struktur organisasi pemerintahan desa serta melakukan verifikasi data administrasi yang terkait dengan transparansi anggaran dan sistem pelaporan publik. Momen ini menjadi ajang pembelajaran bersama tentang bagaimana desa dapat menerapkan prinsip integritas dalam setiap lini pelayanan masyarakat.
Suasana semakin hangat saat sesi tanya jawab digelar. Para peserta, mulai dari kader Posyandu hingga tokoh masyarakat, aktif mengemukakan pertanyaan dan gagasan. Diskusi berjalan terbuka, menandakan bahwa kesadaran kolektif untuk menjaga pemerintahan yang bersih sudah mulai tumbuh dari akar rumput.
Menjelang penutupan, suasana terasa khidmat. Doa bersama dipanjatkan sebagai simbol harapan agar semangat anti korupsi tidak hanya berhenti di acara seremonial, melainkan benar-benar menjadi budaya di tengah masyarakat. Pesan moral yang tersampaikan jelas: perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil, dan desa adalah titik awal dari perubahan itu.
Kegiatan Tim Replikasi Desa Anti Korupsi di Iloponu menjadi bukti nyata bahwa upaya mewujudkan pemerintahan yang bersih harus dibangun dari bawah. Dengan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, cita-cita menuju Gorontalo yang bebas korupsi bukanlah hal yang mustahil karena integritas, pada akhirnya, tumbuh dari kesadaran bersama untuk berbuat jujur dan bertanggung jawab.