Derasnya Hujan Putuskan Jalan Penghubung Antar Dusun Desa Pulubala

oleh -69 Dilihat
banner 468x60

Pulubala, 27 September 2025 – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Pulubala, Kabupaten Gorontalo, pada Sabtu siang, 27 September 2025, membawa dampak serius bagi kehidupan masyarakat. Sekitar pukul 14.46 Wita, derasnya aliran sungai di Desa Pulubala mengakibatkan banjir yang menghanyutkan jembatan darurat buatan warga setempat.

Jembatan darurat itu sejatinya menjadi akses vital yang menghubungkan Dusun Titileya dengan Dusun Diata dan Dusun Kemiri, sekaligus jalur penting menuju Desa Ilomata. Kehilangan jembatan ini otomatis membuat masyarakat setempat kesulitan beraktivitas, termasuk dalam urusan ekonomi, pendidikan, hingga kebutuhan sehari-hari.

banner 336x280

Turut hadir di lokasi Pratu R. Paukuma, Babinsa Koramil 04/Tibawa, bersama aparat desa dan masyarakat. Mereka segera melakukan pengecekan kondisi di lapangan. Kehadiran Babinsa menjadi bentuk respon cepat TNI AD dalam membantu masyarakat menghadapi bencana yang sewaktu-waktu bisa membahayakan.

Langkah cepat dilakukan dengan berkoordinasi bersama pemerintah desa dan Polsek Pulubala. Selain itu, Babinsa juga mengimbau masyarakat agar tidak memaksakan diri menyeberangi sungai, baik dengan kendaraan roda dua maupun roda empat. Kondisi arus yang deras membuat jalur tersebut sangat berbahaya untuk dilintasi.

Situasi di lapangan semakin menegangkan karena arus sungai belum menunjukkan tanda-tanda surut. Warga yang sehari-hari menggunakan jembatan itu terpaksa menunda aktivitas mereka. Babinsa juga melaporkan kondisi tersebut ke komando atas agar segera mendapat perhatian dan penanganan lebih lanjut dari pihak terkait.

Meski tidak ada korban jiwa, kerugian material cukup terasa. Satu unit jembatan darurat yang menjadi penghubung utama warga hanyut terbawa banjir. Peristiwa ini mengingatkan betapa pentingnya infrastruktur yang kuat dan tahan bencana, terutama di wilayah rawan banjir seperti Pulubala.

Hingga laporan ini disampaikan, masyarakat masih menunggu langkah lanjutan dari pemerintah daerah untuk membangun kembali akses yang terputus. Tanpa jembatan tersebut, warga di beberapa dusun praktis terisolasi. Kondisi ini menjadi pekerjaan rumah bersama agar jalur vital masyarakat bisa segera dipulihkan.

Bencana ini juga menjadi alarm kewaspadaan bagi warga di sepanjang aliran sungai Pulubala. Cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi menuntut kesiapsiagaan lebih, baik dari pemerintah maupun masyarakat, demi meminimalisasi dampak bencana serupa di masa mendatang.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.