Doa Bersama Warnai Peringatan HUT ke-80 TNI, Wujud Syukur dan Kebersamaan Prajurit di Gorontalo

oleh -128 Dilihat
banner 468x60

Gorontalo, 4 Oktober 2025 – Suasana pagi di Gereja Oikumene Korem 133/Nani Wartabone terasa berbeda dari biasanya. Sejak pukul 09.00 Wita, derap langkah para prajurit berseragam rapi mulai terlihat satu per satu memasuki rumah ibadah yang berdiri kokoh di kompleks Korem. Hari itu, mereka datang bukan untuk menjalankan tugas lapangan seperti biasanya, melainkan untuk bersyukur bersama-sama memanjatkan doa di Hari Ulang Tahun ke-80 Tentara Nasional Indonesia.

Tepat pukul 09.15 Wita, kegiatan doa bersama dimulai. Ibadah dipimpin oleh Pendeta Felni Oko Polinga, S.Th., yang dengan suara tenang namun penuh wibawa mengajak seluruh jemaat untuk merenungkan makna pengabdian. Dalam khotbahnya, ia menyampaikan bahwa menjadi seorang prajurit bukan hanya tentang keberanian di medan tugas, melainkan juga tentang ketulusan hati dalam melayani rakyat dan menjaga kedamaian bangsa.

banner 336x280

“Setiap langkah pengabdian yang dilandasi iman dan kasih akan membawa kedamaian, bukan hanya bagi diri sendiri, tapi juga bagi sesama,” ujarnya dalam khotbah yang membuat suasana gereja terasa hening dan khusyuk.

Doa bersama ini diikuti oleh prajurit dari berbagai satuan, mulai dari Korem 133/Nani Wartabone, Kodim 1315/Kabupaten Gorontalo, hingga Kodim 1304/Gorontalo. Mereka berkumpul tanpa sekat, tanpa membedakan pangkat dan jabatan, bersatu dalam satu semangat yang sama—semangat kebersamaan dan pengabdian kepada bangsa.

Di antara lantunan lagu-lagu pujian yang mengalun lembut, tampak wajah-wajah penuh ketenangan dan haru. Tangan-tangan yang biasanya menggenggam senjata kini terangkat dalam doa, memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar TNI senantiasa diberi kekuatan, kesetiaan, dan kebijaksanaan dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Rangkaian kegiatan berlangsung teratur dan penuh makna. Acara dibuka dengan ucapan selamat datang, dilanjutkan dengan ibadah dan doa bersama. Setelah itu, disampaikan ucapan terima kasih dan sambutan dari panitia, kemudian dilanjutkan dengan sesi foto bersama yang menggambarkan kebersamaan antar prajurit lintas satuan. Seluruh kegiatan diakhiri dengan doa penutup yang mengandung pesan kedamaian dan pengharapan untuk masa depan bangsa yang lebih baik.

Dalam pesannya, Pendeta Felni Oko Polinga mengingatkan bahwa kekuatan sejati TNI bukan semata-mata pada kekuatan senjata, tetapi pada keteguhan iman, moralitas, dan solidaritas yang menjadi dasar pengabdian setiap prajurit. Ia menegaskan, iman yang kokoh akan melahirkan prajurit yang tangguh, berintegritas, dan selalu dekat dengan rakyat.

Pukul 10.10 Wita, kegiatan doa bersama berakhir. Namun, semangat yang terbangun dalam ruangan itu masih terasa hingga para peserta meninggalkan gereja. Senyum dan pelukan hangat di antara prajurit menjadi tanda bahwa doa pagi itu bukan sekadar ibadah, melainkan juga perwujudan cinta, kebersamaan, dan rasa syukur yang mendalam atas perjalanan panjang TNI sebagai benteng bangsa.

Bagi mereka, hari itu bukan hanya tentang ulang tahun sebuah institusi besar, melainkan juga tentang perjalanan batin yang mengingatkan bahwa di balik ketegasan seorang prajurit, ada ketulusan hati yang selalu berdoa demi kejayaan negeri tercinta, Indonesia.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.