Limboto, 6 Oktober 2025 — Suasana tenang di Kelurahan Hutuo, Kecamatan Limboto, mendadak berubah tegang pada Senin pagi. Sekitar pukul 08.35 Wita, warga dikejutkan dengan penemuan mayat seorang pria di salah satu kamar mess karyawan Agrindo. Kabar itu dengan cepat menyebar dan mengundang perhatian masyarakat sekitar yang berkerumun di lokasi kejadian, menyaksikan aparat kepolisian bersama tim medis melakukan pemeriksaan.
Korban diketahui bernama Wisnu Ragil Saputra (30), seorang karyawan yang bekerja di perusahaan Agrindo dan tinggal di mess yang disediakan oleh tempat kerjanya. Kejadian tragis ini pertama kali diketahui oleh kakak korban sendiri, Widodo, yang juga merupakan rekan kerja sekaligus penghuni mess tersebut. Tak ada yang menyangka, rutinitas pagi yang biasa berubah menjadi kabar duka yang menyayat hati.
Menurut penuturan Widodo, pagi itu seharusnya mereka berdua sudah bersiap membuka toko aksesori bengkel mobil dan motor milik perusahaan. Namun hingga pukul 07.00 Wita, Wisnu tak kunjung muncul. Awalnya, sang kakak mengira adiknya masih bersiap-siap, tetapi waktu terus berjalan tanpa kehadiran korban. Rasa curiga mulai muncul, hingga akhirnya ia memutuskan untuk memeriksa kamar adiknya.
Ketika tiba di depan kamar, pintu dalam keadaan terkunci rapat. Dugaan awal, Wisnu mungkin sedang mandi di kamar mandi umum di bawah mess. Namun setelah diperiksa, korban tidak ada di sana. Widodo kemudian mencoba menanyakan keberadaan adiknya kepada rekan-rekan kerja lain, namun tak satu pun yang melihat Wisnu sejak pagi. Kegelisahan mulai terasa, dan naluri seorang kakak menuntunnya untuk kembali memastikan kondisi sang adik.
Sambil berdebar, Widodo mengetuk pintu kamar berulang kali, namun tak ada respons. Ia kemudian memperhatikan jendela kamar yang tidak terkunci dan mencoba mengintip dari sana. Seketika tubuhnya gemetar, pandangannya terpaku pada sosok yang tergeletak tengkurap di lantai kamar. Dari celah jendela, ia melihat tubuh Wisnu tak bergerak sama sekali. Panik, ia bergegas membuka pintu dengan mencongkel grendel dari dalam.
Begitu berhasil masuk, suasana pilu langsung menyelimuti ruangan. Tubuh Wisnu sudah dingin dan kaku, wajahnya tampak menghitam, sementara kedua tangannya terangkat di atas kepala. Widodo langsung menyadari bahwa adiknya sudah tiada. Ia berteriak meminta pertolongan, dan dalam waktu singkat, para pekerja serta warga sekitar berdatangan ke lokasi.
Tak lama berselang, aparat keamanan bersama tim medis tiba di tempat kejadian untuk melakukan olah TKP dan mengevakuasi jasad korban. Petugas dari kepolisian, Babinsa, serta pihak perusahaan turut hadir membantu proses identifikasi dan pengamanan lokasi. Garis polisi dipasang, sementara warga diminta menjauh agar pemeriksaan berjalan lancar.
Dari hasil pemeriksaan awal, belum ditemukan tanda-tanda kekerasan yang mencolok pada tubuh korban. Namun penyebab pasti kematian Wisnu masih menunggu hasil pemeriksaan medis dari Rumah Sakit Bhayangkara Gorontalo, tempat jenazah kemudian dibawa untuk dilakukan autopsi. Polisi juga telah meminta keterangan dari beberapa saksi yang berada di sekitar mess pada malam sebelum kejadian.
Warga sekitar mengaku sangat terkejut dan berduka atas kejadian tersebut. Menurut beberapa rekan kerja, Wisnu dikenal sebagai pribadi ramah, pendiam, dan jarang menimbulkan masalah. “Orangnya baik, tidak pernah ribut. Kami benar-benar tidak menyangka,” ujar salah satu karyawan yang enggan disebut namanya.
Menjelang siang, suasana di area mess perlahan mulai kondusif. Namun, rasa duka masih menyelimuti para rekan kerja dan warga sekitar. Kepergian mendadak Wisnu Ragil Saputra meninggalkan luka mendalam bagi keluarganya, terutama bagi sang kakak yang menjadi orang pertama menemukan jasadnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab pasti kematian korban. Sementara itu, pihak keluarga berharap agar proses hukum dan medis berjalan lancar, serta misteri di balik meninggalnya Wisnu dapat segera terungkap.
